Teman yang sudah kadaluarsa

Ravinska Minerva Azura
2 min readMay 3, 2023

Akan datang suatu masa ketika kita sadar sama seperti hubungan romansa, berteman juga punya tanggal kadaluarsanya. Mau seberapa besar usaha yang dilakukan untuk memelihara, ketika hanya satu pihak yang bergerak itu pertanda penutupan. Nilai dan memori akan kemudian berubah hierarkinya dan kalah jika dibandingkan hubungan transaksional. Karena di dalam hidup ini cara mainnya masih sama, menyoal bertahan hidup. Dan anggaplah sebuah peruntungan ketika dapati kesempatan jadi juru kunci terakhir dalam ucapkan selamat tinggal. Karena barang siapa yang paling lama bertahan, maka ia akan dapat hadiah kesempatan belajar memaknai kesedihan yang tak terelakkan.

Pukul 2 malam PJU terangnya terpantul di genangan air hujan. Airnya kotor namun tidak hilangkan kesakralannya bagi sebagian orang yang lalu-lalang di bawah layang pasopati. Aku katakan ialah bentuk lain dari Sungai Yamuna.

Ada sepasang mata yang memilih untuk tertutup daripada terkena perihnya air sisaan yang terjatuh dari daun pohon. Ada sepasang mata yang tertutup karena tak pernah bisa lepaskan memori yang lekat di kanan kiri jalanan. Terkutuklah mereka yang belajar dan tidak bisa mencabut ilmu-ilmu yang dipelajarinya. Tapi tuhan memang adil, adalah pikun, obat mujarab untuk beberapa
orang yang keterlaluan daya ingatnya.

Cocok juga bagi mereka yang selalu meromantisasi kehidupan amor fati atau apapun tai itu. Percaya bahwa mereka orang terpilih yang memilih untuk bahagia dan kenangan buruk tak lain ialah masa
lampau yang sedekahkan ilmu untuk masa depan.

Di pukul 2 malam saat burung gereja tak lagi sembahyang dipersilakan untuk berkabung. Atas pilihan-pilihan yang diambil, atau orang terkasih, boleh juga tentang kesempatan berjumpa di satu ketika namun tak pernah sempat ucapkan selamat tinggal semoga selamat sampai tujuan.

--

--

Ravinska Minerva Azura

kemelut isinya gurauan yang tidak lucu. ia bekerja sebagai salah satu bentuk mekanisme pertahananku. kurang penting